Masyarakat Indonesia tidak hanya
membutuhkan seorang pemimpin yang mampu membuat suatu kebijakan kenegaraan bagi
kepentingan umum, tetapi lebih dari itu. Masyarakat membutuhkan seorang
pemimpin yang mampu mewujudkan tujuan dari cita-cita bersama dalam satu negera.
Hal inilah yang menjadi kesulitan dari para calon pemimpin dalam membangun
kepercayaan masyarakat.
Penulis telah membaca hasil survey yang
dilakukan oleh berbagai lembaga survey tentang nama-nama yang akan tampil di
pilpres 2024. Lembaga survey kompas merilis hasil surveynya terkait
elektabilitas para tokoh yang maju di pilpres 2024. Beberapa nama yang
disebutkan seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ridwan
Kamil, Khofifah Indra Parawansa, Sandiaga Uno, dan Puan Maharani.
Semua nama yang telah disebutkan lembaga
survey kompas memiliki peran sekarang dalam lembaga pemerintah. Mereka menjabat
dalam lembaga pemerintah sebagai Menteri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan
Gubernur. Mereka memiliki potensi untuk menjadi pemimpin nomor satu dalam negara
Indonesia. Akan tetapi, tidak semuanya mampu menjadi pemimpin yang mewujudkan
tujuan umum masyarakat Indonesia.
Penulis menyebutkan tiga indikator atau
tolak ukur yang membantu kita dalam memilih pemimpin yang tepat dari nama-nama
yang telah disebutkan oleh lembaga survey kompas.
1.
Kehidupan dalam Realitas Sosial
Kita harus melihat seperti apa dia hidup
dalam suatu lingkungan sosial dengan segala ciri dan kualifikasinya. Apakah ia
sungguh-sungguh menjadi bagian dari lingkungan sosialnya? Seorang yang cocok
menjadi pemimpin adalah orang yang memiliki visi dalam lingkungan sosial,
membiarkan dirinya ditarik oleh visi itu, tanpa peduli orang mengikutinya atau
tidak, tidak peduli dengan kepentingan tertentu, ia memuaskan dirinya dengan
visi yang berguna bagi lingkungannya.
Dia memiliki perhatian yang total untuk
masyarakat di lingkungannya. Sekarang kita lihat nama-nama yang telah
disebutkan oleh lembaga survey dalam kehidupan sosial mereka sekarang. Apakah
mereka melakukan sesuatu berdasarkan visi yang membangun kepentingan umum atau
tidak?
2.
Kebebasan Akal dan Batin
Dia memiliki kebebasan
dalam akal dan batinnya. Mengapa ini menjadi penting? Banyak pemimpin kita itu
bekerja di bawah kontrol orang lain. Dia mudah dipengaruhi oleh
kelompok-kelompok tertentu. Dia tidak menggunakan akal dan batinnya untuk
menunjukkan hakikatnya sebagai pemimpin. Dengan itu, kita bisa menyaksikan
bersama bahwa banyak pemimpin itu menggunakan kebebasanya untuk menguntungkan
kelompok tertentu dan memanipulasi kelompok lain. Ini yang perlu kita hindari
bersama-bersama.
Pemimpin yang baik itu, pemimpin yang
mengunakan kebebasan demi kebaikan diri dan orang lain. Kebebasan ini memampukan
dia bukan hanya untuk menyampaikan kebenaran kepada diri dan kelompoknya,
tetapi juga menyatakan kebenaran untuk umum.
3.
Aktivitas yang Benar
Dia
mampu melakukan suatu aktivitas yang benar. Aktivitas yang benar itu
ditunjukkan dalam sikap yang tepat dan tingkah laku yang benar. Seorang
pemimpin tidak hanya secara meyakinkan mampu bicara tentang kebenaran kepada
orang lain. Pemimpin bukan saja mampu menceritakan kebenaran hanya dalam
kata-kata, melainkan dia juga harus menunjukkan kebenaran lewat sikap, tingkah
laku, dan hidupnya sendiri.
****
Semua
kita tentu memimpikan pemimpin yang unggul, kuat dan berani mengambil sikap dan
keputusan yang penuh resiko untuk kepentingan negara. Tiga kriteria di atas
bisa menjadi pegangan kita dalam menentukan pemimpin yang tepat untuk pilpres
2024.

