.jpg)
Paus Fransiskus disambut hangat Ulama Islam
Rm. Armada Riyanto menuliskan artikel
dengan judul “Ceaseless Activity to Seek Peace in
Living Together with Others. Catholics in Dialogue with Muslims.” Latar belakang
tulisan tersebut merujuk pada Islam disalahartikan dengan kelompok radikal
seperti Hamas, Jemaah Islamiyah, Taliban, Al-Qaeda, dan sejenisnya. Menurut Rm.
Armada, kita tidak adil apabila memahami Islam dari perspektif keberadaan
kelompok radikal atau fundamental tersebut. Dengan itu, kita perlu melakukan
dialog untuk memahami kepercayaan atau teologi, sejarah, filsafat, sosiologi
dan politik dalam Islam yang sesungguhnya.
Rm. Armada memberikan 3 (tiga) pertanyaan
untuk memulai dialog dengan Islam, yakni on why of dialogue with Islam, on
what of Islam: understanding and misunderstanding, dan on how of
dialogue with Islam. Jawaban dari pertanyaan tersebut memberikan pemahaman
baru tentang Islam. Menurutnya, Islam berarti menyerahkan diri kepada Tuhan.
Setiap orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan disebut Islam. Karena itu, Rm. Armada
mengakui bahwa orang kristen adalah muslim juga.
Rm. Armada dalam tulisan ini mengajak
pembaca untuk memahami Islam dengan dialog agar tidak menimbulkan persepsi yang
negatif. Dialog sangat penting
dalam mengenal makna dan peran dari agama Islam itu sendiri. Sebab dalam
dialog, identitas agama Islam dinyatakan, dimodifikasi dan didefinisikan dalam
interaksi sosial.
Akan tetapi, ia tidak menjelaskan
bagaimana Islam sebagai agama mayoritas memberikan pengakuan terhadap agama
minoritas. Absennya pengakuan terhadap agama minoritas seringkali menciptakan
konflik horintal dalam negari. Konflik horisontal yang sering terjadi seperti memonopoli jabatan politik, gugatan izin
bangun Gereja, dan jihad di depan Gereja.
Konflik
horisontal membuat agama minoritas mengalami distorsi identitas, luka
psikologi, dan bahkan mengalami kesengsaraan. Hal itu disebabkan karena
pengakuan terhadap identitas agama sangat penting sebagai pemenuhan diri (self-fulfillment
or self realization). Realisasi self-fulfillment berdampak pada tumbuhnya
jiwa nasionalis, seperti empati, tanggung jawab dan toleransi.

0 comments:
Posting Komentar